Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan pentingnya percepatan penyerapan gabah dan peningkatan luas tambah tanam (LTT) sebagai upaya menjaga ketahanan pangan serta kesejahteraan petani. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penyerapan Gabah/Beras Petani dan LTT yang digelar di Posko Sego Boran Kodim 0812 Lamongan, Selasa (11/3).
"Target penyerapan sebesar 21.660 ton harus kita upayakan semaksimal mungkin. Saya minta gudang segera disiapkan agar tidak ada kendala dalam penyimpanan. Percepatan ini perlu dilakukan supaya harga tetap stabil dan petani semakin sejahtera," tegas Pak Yes.
Saat ini, serapan gabah di Lamongan telah mencapai 2.166 ton, sementara serapan beras mencapai 793 ton. Dengan potensi panen yang masih sangat besar, Pak Yes meminta agar mitra penggilingan dan penyimpanan diperluas guna mempercepat realisasi target penyerapan. Beliau juga menginstruksikan untuk segera menindaklanjuti penggunaan gudang tambahan agar kapasitas penyimpanan tidak menjadi kendala.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Tuban Lamongan, Ferdian Darma Atmaja, melaporkan bahwa target penyerapan gabah hingga April 2025 mencapai 21.660 ton setara beras, yang terdiri dari 7.620 ton gabah dan 17.545 ton beras. Saat ini, Bulog telah bermitra dengan 24 penggilingan padi yang tersebar di berbagai kecamatan. Namun, kapasitas gudang yang tersedia masih terbatas dikarenakan gudang Sukorejo dengan kapasitas 12.000 ton tengah mengalami kendala teknis.
Selain penyerapan gabah, Pak Yes juga menyoroti pentingnya percepatan luas tambah tanam. Hingga saat ini, capaian LTT di Lamongan telah mencapai 14.328 hektare atau 7,45% dari target Kementerian Pertanian sebesar 192.373 hektare.
Untuk mencapai target tersebut, langkah strategis yang akan ditempuh antara lain mempercepat pendaftaran sekitar 7.000 hektare lahan yang belum terdata agar hasilnya dapat tercatat, memanfaatkan lahan perhutani untuk pengembangan padi gogo, serta melakukan cetak sawah baru guna mengoptimalkan lahan yang ada. (xcl)