Mengikuti kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi bersama Presiden RI secara virtual pada Senin (7/4) dari Desa Deket Wetan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak untuk mensukseskan program Presiden agar Indonesia Swasembada Pangan. Melalui berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan semua pihak, Pak Yes berharap produksi padi pada tahun ini akan dapat lebih baik dari tahun sebelumnya, yakni berdasar hasil realisasi lapangan pada data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan mencapai 1,13 juta ton GKG, dan 778 ribu ton GKG berdasar survei data BPS.
"Ini semua adalah keinginan kita untuk menerjemahkan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa kita di Indonesia ini harus segera Swasembada Pangan. Potensi ada, semangat petani juga ada, untuk itu kita mulai dari benih, penggarapan lahan, kita lakukan pendampingan sampai dengan panen ini pun. Kita terus berupaya memperbanyak bibit yang kita perbantukan kepada seluruh petani, salah satunya PMJ 01 ini dan sudah kita sebar ke seluruh Kabupaten Lamongan. Harapan kita, kita akan lebih banyak lagi dari tahun kemarin," terang Pak Yes.
Dalam panen serentak ini, diungkapkan Pak Yes bahwa di Kabupaten Lamongan sendiri dilakukan panen raya serantak pada 960 hektar lahan pertanian, dengan penyerapan gabah kering giling masih tertinggi di Jawa Timur.
"Khusus di Kabupaten Lamongan hari ini juga luar biasa, hari ini panen di seluruh Kabupaten Lamongan ada sekitar 960 hektar, dan alhamdulillah sampai dengan hari ini pun serap gabah Kabupaten Lamongan seperti disampaikan Pak LO Bulog Wilayah Jatim, Lamongan ini masih yang tertinggi," imbuh Pak Yes.
Dijelaskan pula oleh LO Bulog Wilayah Jatim Brigjen TNI Purn Edy Santoso bahwa saat ini harga beli dari Bulog untuk petani dengan sistem pembelian gabah kering langsung angkut dari pinggir sawah dengan sarana jalan yang memadai, oleh Pemerintah Pusat telah ditetapkan Rp. 6.500/kg. Namun masih terdapat kendala keterbatasan daya serap Bulog, sehingga belum dapat menyerap semua gabah kering petani.